Paparan Peran BUMN dalam Pembangunan IKN Oleh Anggota DPR RI

Pemalang, -  Presiden Joko Widodo telah memulai pengerjaan program pembangunan untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur.  Pembangunan IKN Nusantara dimulai pada Juli 2022 dengan ditandai pembukaan lahan dan pembuatan jalan akses. Adapun pembangunan tahap pertama meliputi zona area pusat pemerintahan yang terdiri dari kantor pemerintah, sekolah, dan rumah sakit. 

Seluruh pengerjaan proyek pembangunan IKN Nusantara tak terlepas dari peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satunya adalah PT Waskita Karya. Guna mensosialisasikan pembangunan IKN Nusantara oleh BUMN Waskita Karya, serta BUMN lain, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Golkar Doni Akbar  menjadi narasumber sosialisasi. Sosialisasi bertema "BUMN Karya Memberikan Kontribusi Terhadap Pembangunan IKN" itu diadakan di Ballroom Hotel R-gina Pemalang dengan peserta dari Pekalongan dan Pemalang  Kamis (19/01/2023).

Pada pemaparan di hadapan 100  peserta sosialisasi, Doni Akbar , menjelaskan peran BUMN Waskita Karya dalam pembangunan IKN Nusantara dengan mengacuh pada rekam jejak dan portofolio Waskita Karya yang telah banyak membangun infrastruktur di Indonesia.  "PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berhasil meraih beberapa kontrak proyek baru di Ibu Kota Negara (IKN). 

Antara lain proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,35 Triliun." ujar Doni Akbar .  Adapun gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 50.678 m2 dan luas bangunan 33.312 m2 yang terbagi menjadi 3 bangunan yaitu Sekretariat Presiden, Mess Paspampres dan Bangunan Pendukung.  Pembangunan ini membutuhkan waktu pembangunan selama 720 hari kalender dengan target penyelesaian pekerjaan pada akhir tahun 2024.

Waskita berhasil meraih proyek Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung pada Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Negara ini dikarenakan pengalaman Waskita Karya dalam mengerjakan pembangunan gedung ternama dengan tepat mutu dan tepat waktu. 

Adapun pembangunan gedung-gedung pemerintahan atau swasta yang pernah dikerjakan Waskita Karya antara lain seperti, Wisma 46 Jakarta, Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Renovasi Masjid Istiqlal, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Terminal 1, Terminal 2, & Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, Terminal Baru Bandara Minangkabau Padang Sumatera Barat, dan Renovasi Terminal 1 Juanda Jawa Timur. 

Selain itu, Waskita juga berhasil memenangkan 2 tender proyek jalan yaitu Proyek Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp990 miliar dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp182 miliar. Seperti diketahui, Waskita Karya berdiri pada 1961 melalui proses nasionalisasi perusahaan asing yang awalnya bernama Volker Aannemings Maatschapiij N.V. Waskita Karya Mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (IPO) pada Desember 2012 dengan menerbitkan saham baru sebesar Rp1,2 Triliun.

Pada Juni 2015, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) dengan total nilai Rp5.3 Triliun. Salah satu anak perusahaan Waskita Karya, yaitu PT Waskita Beton Precast mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada tanggal 20 September 2016 sebesar Rp5,2 Triliun. Pada Desember 2021-Januari 2022, Waskita Karya menyelesaikan aksi korporasi dengan menerbitkan saham baru (Rights Issue) total nilai Rp9,44 Triliun. (Red)

Tidak ada komentar

Featured post

Catat! Festival Wong Gunung 2025 Siap Digelar, Ada Pertunjukan Seni & Budaya

  Festival Wong Gunung akan hadir kembali pada 18-20 September 2025 mendatang di Lapangan Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang. Event ini perta...

Diberdayakan oleh Blogger.